23 tahun; cintamu memiliki iman

mengisap rokok dalam-dalam
menghembuskan asap berulang-ulang
tercenung tanpa kata
airmukaku terlihat remang-remang seperti ditutupi awan tipis

bergaya kemaluan dan tertawa geli
itu tak masuk akal
dalam dada ini kosong semua
dan suara bersembunyi terus-menerus berkumandang dalam pikiran; waktu akan datang juga

tik, tik, tik, tik,
jam tangan pemberianmu berbunyi dengan tak menghiraukan apapun
waktu pada jam dua puluh empat sudah tiba
sudah larut, sudah larut

aku merasa begitu payah tidak ada di sisimu
badan terasa hangat dan aku merasa gelisah
aku hanya berteduh pada imannya cintamu
iman cinta yang membuatku merombak mata cekung dan lesu menjadi hitam mendalam bercahaya menyala-nyala

ah, sebenarnya kuhanya rindu
rindu serindu-rindunya padamu, Iaa
begitulah hati berbisik, terus kududuk
menahan nafas

memalingkan paras ke jendela
tiba-tiba hatiku menampilkan pandangannya yang dingin, tak lupa ia tersenyum
membangunkan seluruh jiwaku untuk mengucap salam, mengucap selamat dengan hormat dan menyenangkan
penuh perhatian dari kejauhan;

apa kabar Iaa?
di malam yang tanpa bulan ini, sepi dan tenteram
sehingga aku ingin menyelam dalam kenangan-kenangan cinta bersamamu
menyelam dalam kenangan-kenangan cinta kita

cinta yang memiliki logika itu
cinta yang memiliki indera-indera sempurna itu
dan cinta yang memiliki iman itu
sebab, hanya itu yang dapat kulakukan sebagai bentuk ucapan selamat bertambah usia padamu, Iaa

Jogya, 16 Juli 2013