Halaman

Minggu, 07 Agustus 2011

Nilai Hidup Selaku Pemuda Yang Tak Pernah Memiliki Alasan “Mengapa”. (kalesang HalongMardika) Edisi IV


Di saat ini saya tidak menceritakan secara konkrit tentang perjalanan saya dan teman-teman sewaktu membersihkan lingkungan di HalongMardika. Saya hanya menceritakan nilai yang ditemukan sewaktu membersihkan lingkungan di hari ini. Nilai yang tentunya ditemukan secara bersama oleh saya dan teman-teman. Yang secara utuh merupakan sebuah iktiar untuk menjadi pemuda yang sesungguhnya. Untuk itu mari kita menyimak nilai itu satu demi satu.

Datangnya waktu menjadikan kita seluku pemuda mesti tahu apa yang hendak kita pikirkan dan lakukan. Kita selaku pemuda tidak dapat bereksistensi tanpa bertanya-tanya tentang apa yang mesti kita lakukan. Berhenti atau tidak lagi berpikir serta bertindak mungkin akan membawa kita selaku pemuda pada tahap dimana perjuangan akan kendor. Untuk itu, langkah mempertahankan eksistensi diri selaku pemuda mesti selalu mengalami kemajuan seturut perkembangan zaman, dan mesti disisipkan dengan kemampuannya yang superintens. Sebab, hanya seperti itu sajalah kita dapat merubah sebuah kenyataan yang tidak mesti menjadi sebuah keharusan. Dengan kata lain, superintens mengatur langkah untuk melakukan suatu hal demi kepentingan bersama harus menjadi dasar eksistensi kita selaku pemuda.

Pemuda biar bagaimana juga merupakan orang-orang yang selalu ada dalam dimensi ke-pro-aktifan. Proaktif terhadap pemikirannya, proaktif terhadap tindakannya, bahkan proaktif terhadap eksistensinya. Jika, ada kedapatan pemuda yang tidak memiliki jiwa seperti demikian, maka sangat disayangkan. Proaktif bisa bermakna ambingu, dalam arti proaktif untuk mendatangkan keburukan diri, dan proaktif untuk mendatangkan kebaikan bagi diri. Oleh itu, yang dibutuhkan pada masa kini adalah proaktif yang dapat menciptakan kebaikan diri yang bertular pada orang sekitar. Dalam pengertian, pemuda mesti ada dalam sebuah kepastian untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntutan konteks di mana ia berada. Ia mesti mengeluarkan seluruh kapasitasnya selaku pemuda yang sesungguhnya, untuk menciptakan sebuah pola yang bersentuhan dengan kepraktisan. Praktis berpikir dan bertindak menciptakan sejarah baru. Maksunya, dalam pendirian yang bersifat praktis pemuda hendaknya mampuh melahirkan paradigma baru terkait rasa kepedulian bagi seisi jagat ini.

Pada hari ini, seandainya pendirian pemuda tidak lagi bersifat peduli pada jagat ini (lingkungan hidup), maka pasti tidak akan terjadi sebuah kegiatan setiap hari Minggu di dalam perkempungan ini. Sungguh menarik mengamati bahwa, ada sebagian pemuda bahkan juga anak-anak yang saat ini menaruh eksistensinya untuk peduli terhadap jagat alam ini. Menarik jika di kota ini (Ambon) ada orang-orang yang selalu memberih dirinya untuk bergulat dengan sampah. Dari sini, maka mungkin upaya untuk menjadikan hidup lebih sempurna salah satunya harus ditempu dengan sebuah tindakan yang hijau. Tindakan yang hijau itu merupakan terobosan pada sebuah keseimbangan hidup terhadap alam (lingkungan). Jadi melihat dan menjadikan alam sebagai bagian dari hidup adalah merupakan sebuah tuntutan zaman. Alam itu bernafas, ia mambutuhkan perhatian yang tidak hanya sekedar berjalan-jalan di atasnya. Numun lebih daripada itu, ia membutuhkan sentuhan yang manis. Seperti menghindarinya dari hasil produksi kita selaku manusia.

Dari sudut pandang ini, maka AM GPM Cabang Bethel, lagi pemuda HalongMardika kembali melancarkan aksi bersih lingkungan pada hari Minggu (angkat sampah). Barangkali ada banyak sekali orang-orang yang juga telah menerjunkan hidupnya untuk peduli tarhadap alam (lingkungan) ini, dengan berbagai macam cara, yang mulai dari membuang sampah pada tempatnya, menanam sejumlah pohon, bahkan pada tataran yang lebih ekstrim seperti menjadikan tempat tinggalnya (komunitas) sebagai sebuah tempat dimana tidak diizinkan hadirnya pusat-pusat perindustrian. Namun demikian, ada yang berbeda, ada yang unik dari bersih lingkungan yang dilakukan oleh AM GPM Cabang Bethel, lagi pemuda di kawasan perkampungan HalongMardika.

Yang beda, dan yang unik ialah bahwa, AM GPM Cabang Bethel, lagi pemuda HalongMardika melakukannya di dalam sebuah komunitas yang mejemuk. Yang pada prinsipnya komunitas di situ (HalongMardika) telah memperhadapkan AM GPM serta pemuda HalongMardika dengan banyak sekali suku, budaya, dan agama. Dan AM GPM Cabang Bethel serta pemuda di situ mencoba untuk menjadikannya sebagai sebuah media untuk menjalin persaudaraan di antara setiap suku, budaya, agama yang telah menetap dalam perkampungan HalongMardika. Meskipun dalam kenyataannya hingga saat ini belum juga menumbuhkan kesadaran yang dalam dari setiap penghuni. Tetapi itu tidak akan menjadi masalah. Sebab, AM GPM dan pemuda HalongMardika harus selalu menunjukan eksistensinya pada alam (lingkungan). Agar apa yang menjadi kerinduan bersama, bahkan tujuan bersama untuk menciptakan HalongMardika yang bersih, rapi, dan sehat dapat derwujud.

Di lain pihak, segala fenomena bersih lingkungan telah dilakukan pada hari ini (Minggu 7 Agustus 2011). Meskipun dalam kenyataannya masih menyisahkan banyak sekali hambatan. Tetapi dari hal itu kami telah melakukannya, dan terus akan melakukannya. Melakukan bersih lingkungan setiap hari minggu. Kami akan selalu bergerak bersama untuk “barmaeng peci” berenang di lautan sampah yang bagi kami tidak mesti menjadi sebuah tuntutan bagi jati diri alam raya di HalongMardika. Namun, itulah kami (AM GPM dan pemuda HalongMardika) yang akan mulai dan mulai lagi untuk menunjukkan superintens dalam eksistensi kami bagi seisi jagat ini (lingkungan).

Bersambung...!!!

1 komentar:

  1. Salam semangat untuk kakak semua di Halong-Mardika
    Lingkungan bersih itu cerminan manusia bersih!

    BalasHapus

Blogger templates