Minggu, 14 Agustus 2011
Kebersihan Menjadi Hakekat Tujuan (Kalesang HalongMardika) Edisi V
Bertolak dari cerita Kalesang HalongMardika Edisi ke IV, maka saat ini Minggu 14 Agustus 2011 kami selaku pemuda kembali menjalankan tugas tulus kami, yakni, membersihkan kembali lingkungan di HalongMardika. Kami sadar bahwa apa yang kami lakukan ini mungkin bagi orang lain adalah sebuah hal yang konyol, tetapi bagi kami ini adalah sebuah permainan yang begitu mengasyikkan. Yang mana kami bisa secara langsung bersentuhan dengan Alam yang bagi kami ia bernafas. Kami tidak peduli dengan pendapat orang bagi kami, sebab yang kami pahami itu adalah mulia, dan bahwa kami menginginkan hawa hijau di HalongMardika. Namun daripada itu, kami juga menginginkan semua orang di HalongMardika bisa ada pada tingkat kesadaran yang dalam tentang peduli terhadap Alam yang bernafas itu. Agar mereka bisa ada bersama-sama dengan kami untuk membersihkan lingkungan Halongmardika. Tetapi biarlah kesemuannya itu (kesadaran induvidu yang berdomisili di HalongMardika) lahir dari budipekerti, bukan dari kemunafikkan.
Kami selaku pemuda, tidak mau dan sama sekali tidak mengkehendaki adanya pemaksaan kesadaran. Yang kami mau kelahiran kesadaran dari setiap insan di HalongMardika untuk menjaga kebersihan secara terpadu, bahkan bijaksana. Kesadaran untuk membersihkan lingkungan secara bersama-sama dengan kami dan kesadaran untuk menjaga kebersihan di perkampungan HalongMardika. Sebab bagi kami, secara prinsipiil seorang manusia adalah penguasa bagi dirinya sendiri, bukan penguasa bagi orang lain, apalagi penguasa bagi Alam. Dan jika kami melakukan bersih lingkungan di HalongMardika sebagai sebuah upaya penyadaran yang terdalam bagi diri kami sendiri, kami juga menginginkan agar setiap penghuni di situ (HalongMardika) melahirkan kesadaran mereka. Karena mereka mau dan tidak mau adalah juga penguasa atas diri mereka, bukan atas Alam dan atas orang lain. Maka itu, penyadaran ini bermaksud agar kami seragam, yang mana berkuasa atas diri sendiri bukan kepada Alam dan orang lain. Sebab hanya pada titik itulah kami sangat yakin bahwa, suatu saat nanti, suatu waktu nanti kami semua akan menjadi orang-orang yang merdeka. Karena kami telah melihat Alam sebagi bagian dari nafas bersama, bukan sebagai objek yang mesti dihancurkan.
Dari sini, tampaknya ritme kebersihan mesti selalu menghiasi alunan sudut-sudut Alam HalongMardika. Kebersihan mesti menjadi hakekat tujuan dari kerja keras yang telah dilakukan oleh kami. Namun akhirnya, kami tidak akan pernah tahu dan tidak akan pernah sampai pada tepian kapan dan di mana hakekat tujuan itu. Karena hakekat tujuan dari kebersihan adalah mulai dan mulai lagi, terus dan menerus lagi.
Oleh karena mulai dan mulai lagi, terus dan menerus lagi, kami selaku pemuda telah dipandang sebagai para serdadu sampah yang tugasnya membersihkan lingkungan di HalongMardika. Kami telah dilihat sebagai petugas kebersihan yang setiap Minggu-nya harus berperang dengan bau busuk. Bahkan lebih daripada itu, kami telah dicap sebagai antek-antek material, yang ketika difasilitasi semuanya beres. Hahaha!!! Kami tertawa lepas. Kami bukan para serdadu sampah, kami juga bukan petugas kebersihan, bukan juga antek-antek materi yang pada dini hari ingin dibeli seharga Rp.50.000, oleh salah satu pengusaha “Tahu” di perkampungan HalongMardika. Kalau ikut mekanismenya jasa kami melebihi uang senilai itu. Kami hanya orang-orang yang berkuasa atas diri kami sendiri, karena itu kami tidak mau kalau ketulusan kami disalahgunakan. Kami adalah pemerhati Alam HalongMardika, bahkan kami ini adalah Alam. Kami tidak mebutuhkan materi, kami tidak mebutuhkan suapan. Yang kami butuhkan ialah kesadaran. Kesadaran untuk melihat kekotoran, serta menangani secara bijak kebersihan yang telah ada dan yang akan selalu ada. Itulah kebutuhan kami sebagai sang pemuda.
Akhirnya, kami ingin berteriak bahwa, barangkali apa yang telah kami lakukan ini, dan akan terus melakukannya (bersih lingkungan di HalongMardika) dapat melahirkan kesadaran absolut dari setiap penghuni HalongMardika. Agar kebersihan yang akan dilakukan secara terus menerus menjadi hakekat tujuan sebuah keharusan, bukan sebagai utopia.
(Bersambung),,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ino,
BalasHapusmaju terus!!
BERSIH itu SEHAT itu KUAT itu MAJU mencapai KESUKSESAN!!
KK De...!! Dhanke untuk spiritnya. hehe!!! Beta dan teman2 berharap kalau kk De dong selaku orang HalongMardika samua di tanah orang seng bisa turun tangan secara langsung, mungkin bisa dengan cara yang lain. Sebab, katong di sini butuh kk De dong samua di situ punya dukungan dalam bentuk apa pun. Hal ini akan menjadi gaya hidup katong selaku pemuda HalongMardika. Ia tidak bertepi, namun terus menerus dilakukan, mulai dan mulai lagi. Jadi pada dasarnya katong butuh dukungan dari kk dong (basudara) samua di sana, kalau kk De dong seng bisa turun tangan secara langsung, mungkin bisa turun tangan dengan cara yang lain. Mari katong biking bae katong punya tampa potong pusa sama-sama. Dhanke...!!!
BalasHapusTidak ada satu pun hal baik yang bisa dilakukan dengan mudah, termasuk duduk dengan baik! Semua hal baik memang sulit dilakukan dan karena itulah tidak banyak orang yang mampu :) Tetap semangat :) TOMA!
BalasHapus