Halaman

Sabtu, 17 Maret 2012

“Pencarak Cahaya”


hidup menaburkan kebahagiaan
yang datang hanya sekali dan tidak pernah kembali
sementara cintamu telah bergema keseluruh lagit
menjadi jiwa dari puisi-puisi

kau adalah cahaya yang tampak menawan melebihi bulan
matamu yang putih berkilau di gelapnya ruangan
membuatku ingin tahu bahwa hanya kau
pencarak tertinggi seluruh cahaya suci

cahaya yang nantinya akan berakhir di depan asma hati
tempat untuk kita akan saling menatap
memadu pesona cinta
dalam segala yang menarik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger templates