Halaman

Rabu, 21 Maret 2012

“Hasrat Pendidikan”


seperti seorang anak yang kehilangan orang tua
seperti serigala yang kelaparan
begitulah jiwa pendidik
seakan mengkumandangkan tirani pada cakrawala anak

disiplin diri yang sejati tidak melibatkan penindasan atau penerimaan
ia mempertimbangkan hak-hak dan kebahagiaan
ia tidak berbau objek
namun menuntut individu ke arah persahabatan untuk berlari bersama serdadu cinta sebagai subjek aktif

perawan tua yang menekan nafsu seksual mungkin akan membenci skandal
seorang ibu yang melahirkan di luar nikah mungkin akan mengutuk seksual orang lain
lalu apakah seorang pendidik harus pula membenci atau mengutuk dalam pembelajaran?
sejujurnya biarlah anak menjadi dirinya sendiri

hasrat pendidikan itu bukan nilai di atas kertas
rahim pendidikan bukan bahan ajar umum yang tertera dalam kurikulum
ia berjiwa suci dalam tempurung otak
ia terpadu dalam memperhitungkan konteks sosial

1 komentar:

  1. Seringkali Pendidik atau Pengajar melupakan tujuan hakiki mereka sbg "Pendidik" atau "Pengajar" dalam dunia Pendidikan.

    Prihatin banyak yang memilih Mengajar atau Mendidik di Kota dengan dalih peluang lebih besar atau pemasukan yg stabil.

    Hanya mereka yang mengerti hasrat pendidikan dan panggilan menjadi Pendidik atau Pengajar yang akan memahami satu "inner reflection" ini.

    :)

    BalasHapus

Blogger templates